Jumat, 30 Oktober 2009

PROVINSI PASUNDAN ga salah tuh



SUBANG - Sejumlah tokoh dan sesepuh Jawa Barat diagendakan berkumpul di Wisma Karya, Kabupaten Subang, pada Kamis (29/10/2009), guna menggelar Deklarasi Provinsi Pasundan untuk menggantikan sebutan Jawa Barat.

Dalam Deklarasi Provinsi Pasundan itu sejumlah tokoh Jawa Barat, seperti Dede Yusuf, Iwan Sulandjana, Dadang Garnida, Sholihin GP, Acil Bimbo dan beberapa nama lain diagendakan hadir dalam acara bertajuk Paceng Dina Galur Ngajaga Sarakan sekira pukul 20.00 WIB di Wisma Karya malam nanti.

Sekretaris Umum Pangauban Ki Sunda, Dewi Komala menyatakan, deklarasi tersebut sebagai upaya untuk mengembalikan dan mempertegas identitas, yaitu dengan mengganti nama Jawa barat menjadi Provinsi Pasundan," papar Dewi dalam konprensi pers di Jalan Panglejar, Subang, Rabu (28/10/2009).

Salah satu yang mendasari pergantian nama dari Jawa Barat menjadi Provinsi Pasundan, kata Dewi, selain mempertegas identitas masyarakat Pasundan juga untuk mengikat budaya yang dalam beberapa tahun terakhir ini mulai terkikis dan sulit didapati di daerah asalnya, akibat masuknya budaya global.

Dewi menegaskan, penggantian nama wilayah, sudah biasa terjadi di Indonesia dan tidak bertentangan dengan kaidah hukum. Dia mencontohkan, pada beberapa tahun lalu ada beberapa provinsi yang mengubah namanya. Seperti Papua menjadi Irian Jaya dan Aceh menjadi Nangroe Aceh Darussalam. Apalagi menurut dia, pergantian nama itu tidak akan mengubah jumlah kabupaten/kota.

"Kita hanya menginginkan nama Jawa Barat diganti menjadi Pasundan, jadi tidak akan merubah tatanan pemerintahan atau jumlah kabupaten/kota. Dan sebelum ini kita sudah berkeliling ke beberapa tokoh Sunda, mereka sependapat dan menginginkan ada pergantian nama menjadi Pasudan," jelasnya.

Saat disinggung soal potensi munculnya sentiment kebahasaan di beberapa daerah di Jawa Barat, seperti Cirebon, Indramayu dan Subang bagian Utara, Dewi menepis kekhawatiran itu. Dia menegaskan penamaan pasundan itu tidak terjebak dengan bahasa namun dilihat dari sisi histories.

Dari deklarasi yang akan digelar malam ini, rencananya sejumlah tokoh dan sesepuh Jawa Barat akan mendatangi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk disetujui di Jakarta. Mereka oftimistis perubahan nama tersebut dikabulkan oleh Presiden.

Agenda Ruat Lembur ini rencananya akan digelar di halaman Wisma Karya, Subang dari pukul 20.00 WIB. Selain diisi deklarasi pergantian nama Provinsi, dalam acara tersebut akan digelar sejumlah pertunjukan seni tradisional Pasundan dan ritual doa.

Sementara peserta yang dipastikan hadir, selain tokoh Jawa barat, datang dari masyarakat Badui, Nagara Banceuy, Ki Sunda Sabudeur Subang, rancakalong, Cigugur Kuningan, Panghayat Kapercayaan Cibedug Lembang, Pinisepuh Bandung dan sejumlah Pimpinan Pesantren di Jabar. (repro;vivanews)

Rabu, 14 Oktober 2009

BLANGKON ATAU BELANGKON


Blangkon adalah tutup kepala yang dibuat dari batik dan digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa. Untuk beberapa tipe blangkon ada yang menggunakan tonjolan pada bagian belakang blangkon. Tonjolan ini menandakan model rambut pria masa itu yang sering mengikat rambut panjang mereka di bagian belakang kepala, sehingga bagian tersebut tersembul di bagian belakang blangkon.

Blangkon sebenarnya bentuk praktis dari iket yang merupakan tutup kepala yang dibuat dari batik dan digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa. Untuk beberapa tipe blangkon ada yang menggunakan tonjolan pada bagian belakang blangkon yang disebut mondholan. Mondholan ini menandakan model rambut pria masa itu yang sering mengikat rambut panjang mereka di bagian belakang kepala, sehingga bagian tersebut tersembul di bagian belakang blangkon. Lilitan rambut itu harus kencang supaya tidak mudah lepas.

Sekarang lilitan rambut panjang yang menjadi mondholan sudah dimodifikasi karena orang sekarang kebanyakan berambut pendek dengan membuat mondholan yang dijahit langsung pada bagian belakang blangkon. Ada 2 jenis blangkon yaitu gaya Surakarta (Sala) dan gaya Yogyakarta. Blangkon gaya Surakarta mondholannya trepes atau gepeng sedang mondholan gaya Yogyakarta berbentuk bulat seperti onde-onde.

Jumat, 25 September 2009

SURAT ALFATIHAH TAFSIR AL QURAN


TAFSIR AL-QUR’AN

DIRINGKAS DAN DITERJEMAHKAN
DARI TAFSIR TERLENGKAP BERBAHASA SUNDA

SURAT AL-FATIHAH (PEMBUKAAN)
MAKKIYAH, 7 AYAT, SURAH YANG PERTAMA KALI DITURUNKAN SECARA LENGKAP



1. BISMILLAHIR RAHMAANIR RAHIIM

( ---*** DENGAN MENYEBUT NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG -- )

Dalam ayat 1 diatas ada kata : ALLAH ? Apa dan siapa Allah itu ? Menurut para ilmuwan dan cendekiawan muslim bahwa alam dunia berikut segala isinya itu pasti ada yang membuatnya. Mahluk insani, yaitu manusia, mahluk hayawani atau fauna yaitu hewan/binatang, mahluk nabati atau flora yaitu tumbuh2 an, yang ada di alam dunia ini, yang tiada terhingga banyaknya itu, oleh siapa dibuatnya ? Untuk gampangnya, missal : Manusia dibuat oleh manusia, ayam dibuat oleh ayam, dst ?

Bila kita terus meneliti akhirnya akan ditemukan bahwa segala sesuatu akan serba tunggal. Untuk sementara jawaban missal diatas dianggap benar : satu milyar ayam dibuat oleh satujuta ayam, satu juta ayam dibuat oleh seribu ayam, seribu ayam dibuat oleh seratus ayam, seratus ayam dibuat oleh sepuluh ayam, dan sepuluh ayam dibuat oleh seekor ayam. Yang seekor ayam dibuat oleh apa atau oleh siapa ? Bila jawabannya : dibuat oleh alam ? Alam dibuat oleh siapa ?
Demikian pula milyaran manusia ? Milyaran tumbuh2 an ? Menurut orang beriman : alam itu sesama mahluk, jadi alam beserta isinya adalah sesama mahluk ciptaan Al Khaliq, Allah Yang Maha Kuasa, yaitu Allah Yang Maha Esa


2. ALHAMDU LILLAHI RABBIL ‘AALAMIIN

( --- *** SEGALA PUJI BAGI ALLAH, TUHAN SELURUH ALAM --- )

Dalam ayat 2 diatas ada dua-kata : PUJI dan ALAM ? Kita bahas dulu bab PUJI

Surat Al-Fatihah bila dalam surat bisa diibaratkan : perihal isi surat, jadi segala yang tercantum dalam Al-Qur’an, sudah termuat dalam surat Al-Fatihah, karena itu biasa disebut : Ummul Qur’an

Bila ayat 2 : alhamdulillahi rabbil ‘aalamin, ditelaah, maka pengertiannya sangat luas. Dalam beberapa ayat, seperti: surat Al Baqarah ayat 29, surat Al-Mu’minun ayat 86 juz 18, dan surat Al-Mulk ayat 3 juz 29, ternyata ciptaan Allah itu secara hakiki ada tujuh langit, yang benar2 ada tujuh langit, dan secara majazi langit itu tak terhingga banyaknya.

Di antara langit2 yang tujuh itu ada langit ‘Alam Syahadah. Dibawah alam syahadah diisi bintang jarah yang tak terhingga banyaknya. Menurut ilmuwan pertama menyebutkan ada 18.000 bintang jarah, kemudian berubah katanya ada 100.000. Sejalan dengan perubahan kemajuan ilmu pengetahuan, katanya berubah lagi, bukan 100.000 tapi 500.000.000.000 (500 milyar), dan penemuan akhir katanya dibawah langit ada 100.000.000.000 (100 milyar ) galaksi (kumpulan bintang jarah), diantaranya Galaksi Kabut Susu yang diisi 100.000.000 (100 juta ) bintang jarah, termasuk: matahari, planit dan satelit. Bila seluruh galaksi sama isinya, coba hitung berapa jumlah bintang jarah dibawah langit alam syahadah ?

Salah satu bintang jarah, yaitu Bumi/dunia tempat kita berada. Bumi ini termasuk golongan planit kecil, luasnya 500.000.000 (500 juta ) km2. Matahari yang berada dalam tatasurya besarnya kira2 1.300.000 (1,3 juta ) kali bumi atau seluas 650.000.000.000.000 ( 650 trilyun ) km2.

Itu semua adalah ciptaan Allah SWT. Allah tidak memerlukan bantuan siapapun dalam menciptakan itu semua, karena cukup dengan mengucapkan : Kun = jadi , Fayakun = jadilah saat itu juga.

Coba , seandainya seluruh professor dan dokter, dari seluruh dunia dikumpulkan, kemudian diminta bersama-sama untuk menciptakan sebuah telor piit (piit sejenis burung yang terkecil) atau diminta menciptakan sebutir padi ? Apakah mereka bisa ?
Jawabnya pasti mustahil ? Karena itu bila kita jadi seorang sarjana, hati-hati jangan ujub diya / ingin dipuji sebagai orang pintar ? , Tidak seorangpun yang dapat melebihi kepintaran Allah SWT. Alhamdulillahi robbil’aalamiin ( Segala Puji hanya bagi Allah) .Begitu juga bila kita menjadi orang kaya ? ,Begitu juga bila kita jadi orang kuat ?, Jangan mengharap pujian karena segala puji hanya bagi Allah swt.

KINI KITA BAHAS BAB ALAM;
Pada garis besarnya ALAM itu ada 4 (empat), yaitu alam Ruh, Alam Dunia, Alam Barzakh/kubur dan Alam Akhirat.

(A). ALAM RUH =
Seperti alam proyeksi, bila kita ada rencana membuat rumah, sejak awal sudah ada gambarannya dalam pikiran, bagaimana atapnya, menghadap kemana, berapa kamarnya, berapa pintunya,berapa jendelanya, dst. Menurut penglihatan mata batin seolah-olah rumah itu sudah ada. Bahkan zaman sekarang bisa berwujud gambar atau maket, bangunan mini tiga dimensi. Kesemua itu hanya merupakan bentuk ghaibah belum sampai bentuk syahadah/nyata. Bentuk ghaibah segala mahluk yang bakal lahir ke alam syahadah/nyata, sudah ada di alam ruh.

(B). ALAM DUNIA =
yaitu alam nyata atau alam syahadah yang fana (tidak kekal), yang pasti berakhir di hari kiamat. Alam dunia ini adalah alam amal, selama kita hidup, kita harus sungguh2 mengumpulkan amal, sebagai bekal dialam akhirat yang kekal abadi. Amal kita di dunia ini relatip pendek waktunya dibandung hidup di akhirat nanti. Karena itu orang yang hidup tanpa mengikuti petunjuk Allah swt, maka akan menerima pembalasan neraka jahanam. Sedangkan siapapun yang mengikuti petunjuk-Nya akan menerima pembalasan surga. Siapapun yang hidup di dunia pasti akan mengalami perpisahan raga dan ruh, bergantian pulang ke alam barzakh, yang disebut wafat atau kiamat kubro. Pada suatu saat yang ditetapkan Allah swt pasti ada kejadian luar biasa, bumi berputar dan berguncang, gunung2 saling meledak, alam dunia gelap gulita, langit mencair laksana perak dilebur. Inilah kiamat kubro.

APA BENAR AKAN ADA KIAMAT KUBRO?
Menurut para ilmuwan barat, polusi atau kotoran asap, yang keluar dari jutaan corong2 pabrik, dari jutaan knalpot mobil, dari jet2 di angkasa, dst, semua malayang ke atas dan berkumpul menjelma laksana awan . Lama-kelamaan sang awan itu makin menebal, laksana batas antara udara lapisan atas dan lapisan bawah. Akibatnya sinar matahari tidak dapat tembus menerangi alam dunia. Akibatnya akan terjadi dua kejadian yang saling bertentangan dan mendatangkan permasalahan dunia,yaitu :
1. Udara alam dunia akan sangat dingin luar biasa sehingga segala mahluk hidup dialam dunia akan mati, laksana ikan didalam lemari es, atau

2. Ruang udara akan semakin mengecil rapat, terdesak oleh lapisan polusi, sehingga berakibat akan terjadi panas luar biasa. Akibatnya udara panas, gunung es di kutub utara dan selatan akan mencair jadi ‘gletser, yang menimbulkan banjir besar, sehingga daratan akan berubah jadi lautan, segala mahluk hidup akan menemui hari akhir, laksana banjir besar dizaman Nabi Nuh.

(C). ALAM BARZAKH ATAU ALAM KUBUR =
Dari uraian teori ilmuwan diatas , maka jelas kiamat kubro akan terjadi. Sesudah kiamat kubro, seluruh umat manusia berpindah kea lam barzakh atau alam kubur, sampai dibangunkan di yaumal-ba’ats. Seluruh mayat, walau hanya tinggal tulang-belulang, bahkan telah menjadi tanah, atas kuasa dan kehendak Allah swt, dapat berubah kembali menjadi manusia hidup semula.
Sepintas merasa mustahil, tulang belulang atau tanah, bisa berubah kembali sebagai manusia semula ? Tapi bila kita menterjemahkan ayat tanziliyah atau ayat al Qur’an , disertai ayat kauniyah atau tanda2 kekuasaan Allah swt, yang bukti nyata dialam dunia ini, maka tidak ahal yang mustahil.

Contohnya: Bila kita memasak air dalam panci ditutup, dibiarkan mendidih, maka air dalam panci itu pasti berkurang, malah lama-kelamaan akan hilang lenyap airnya. Hilang kemana ? Menurut teori ilmuwan, air itu tidak hilang, tapi berubah menjadi udara. Air jadi hawa, terus melayang ke udara, dan kemudian dari udara kembali ke dunia berupa air hujan. Asal air kembali menjadi air. Nah itulah ayat kauniyah, tanda kekuasaan Allah. Demikian pula mayit, asal manusia kembali jadi manusia

(D). ALAM AKHIRAT =
Yaitu alam yang kekal abadi. Alam akhirat bukan alam untuk berusaha seperti di dunia. Kita tidak perlu berusaha apa-apa sebab segalanya telah tersedia. Kita tinggal menggunakan pahala amal masing2 di dunia ? Yang baik mendapat surga dan yang durhaka mendapat neraka. Karena itu sejak di dunia ini kita harus benar2 beriman dan taqwa kepada Allah swt.


3. AR RAHMAANIR RAHIIM

( --- *** YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG -- )

Kasih sayangnya Allah swt itu berupa kenik’matan2 yang tidak terhitung banyaknya. Dalam QS An-Nahl (16) ayat 14 Allah berfirman : “ Dan Dia-lah yang menundukkan lautan (untuk mu ), agar kamu dapat memakan dari padanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasaan yang kamu pakai, dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.”

Dalam QS Al-Kahfi (18) ayat 109 Allah berfirman : “ Katakanlah : “ Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat2 (karunia-ni’kmat) Tuhanku, sungguh habislah lautan itu, sebelum habis (ditulis) kalimat2 Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).”

Di antara kasih sayangnya Allah swt, yang terbukti dan nyata, adalah berupa rizki
yang ada disekeliling kita. Ada rizki besar yang mutlak pentingnya,yaitu hawa/udara – tirta/air - dan cahaya..Sedangkan rizki kecil berupa kenikmatan2 duniawiah (sandang,pangan dan papan).

Rizki besar diberikan merata oleh Allah swt kepada siapapun , tanpa pilih kasih, ningrat dan rayat jelata, konglomerat dan miskin melarat, muslim dan non-muslim.
Bila air/tirta ditiadakan seminggu lamanya, kolam, telaga, situ, sungai2 dan sejenisnya, semua tidak ada airnya ? Coba bayangkan bagaimana akibatnya ?
Bila hawa/udara di dunia ini dihilangkan setengah jam saja, apa yang akan diderita manusia ? Bila kita tidak diberi cahaya matahari sebulan lamanya ? Apa yang akan terjadi ? Contoh rumput di tegalan yang terkurung kaleng tanpa sinar matahari, pasti mati ? Dengan demikian begitu pentingnya rizki besar yang diciptakan Allah swt untuk kepentingan umat manusia

Sebaliknya, rizki kecil, yaitu sandang, pangan dan papan, yang menjadi prioritas utama siang malam dalam kehidupan manusia, yang menggiring ke materialisme, konsumerisme dan hedonisme, sebenarnya tidak sepenting rizki besar. Coba lihat bila ada orang yang tidak dapat makan seminggu tidak akan mati. Bila tidak punya rumah gedung, tidak punya mobil mewah, tidak ada yang melepas nyawa ? Nah itulah cirri-ciri rizki kecil.

Karena rizki kecil itu tidak mutlak penting, maka Allah swt tidak memberikan samarata, dan tidak otomatis ada seperti rizki besar, tapi rizki kecil harus diusahakan masing-masing.

Sayangnya, manusia itu hanya mengenal rizki kecil, mereka lupa terhadap rizki besar sebagai nik’mat Allah swt yang luar biasa ?


4. MAALIKI YAUMIDDIN

( --- *** YANG MEMILIKI (MERAJAI) HARI PEMBALASAN --- )

Setelah seluruh orang mati (ahli kubur) dibangunkan dari yaumil-ba’ats , terus mereka dikumpulkan di Padang Mahsyar. Kemudian dilakukan perhitungan. Hari perhitungan itu disebut yaumul-hisab. Setelah perhitungan amal baik dan amal buruk, lalu Allah swt memerintahkan yang beramal baik masuk surga, dan yang beramal buruk masuk neraka. Hari penetapan pembalasan ini disebut yaumiddin.
Hari inilah sebagai hari pengadilan Maha Hakim Yang Maha Adil yang hakiki bagi bermilyar-milyar umat manusia. Ada yang bersuka cita dan ada yang berduka cita. Ada yang merasakan kebahagiaan dan kenik’matan yang kekal abadi. Dan ada pula yang merasa dengan penuh penderitaan. Bergantung kepada amal ibadah nya masing-masing di dunia


5. IYYAAKA NA’BUDU WA IYYAAKA NASTA’IIN

( --- *** HANYA KEPADA ENGKAU LAH KAMI MENYEMBAH – DAN HANYA
KEPADA ENGKAU LAH KAMI MEMOHON PERTOLONGAN --- )

Nyembah berasal kata : sembah, yang artinya : menghormat, sambil merapatkan kedua belah tangan, dan kedua ibu jari merapat ke ujung hidung. Menyembah Allah artinya ibadah / mengagungkan Allah.

Menyembah Allah berupa : ibadah mahdhah dan ibadah ghairu mahdhah, atau ibadah mubasyarah dan ibadah ghairu mubasyarah.
Ibadah mahdhah, yaitu ibadah yang langsung kepada Allah ( hablum minallah) seperti shalat, puasa, jeung haji. Ibadah ghairu mahdhah, yaitu ibadah dengan jalan melakukan berbagai amal soleh sesame manusia (hablum minnanas). Ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah itu disebut amal soleh. Yang paling utama harus dilaksanakan adalah shalat.

Dalam HR Thabarani, disebutkan : “ Yang paling dulu diperiksa pada hari kiamat adalah shalat. Bila shalatnya baik, maka amalnya juga dinilai baik, tapi bila shalatnya buruk maka amalnya juga dinilai buruk.”
Amal soleh dibidang muamalah atau ghairu mahdhah, yang paling dulu dilaksanakan adalah : ihsan kepada ibu dan bapak.

Dalam QS An-Nisaa’ (4) ayat 36 Allah berfirman : “ Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang Ibu Bapak, karib kerabat, anak2 yatim, orang2 miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang2 yang sombong dan mem-banggakan diri.”
Dalam QS Luqman (31) ayat 14, Allah dan Ibu Bapak disenafaskan : “…..Bersyukurlah kepada Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada Ku lah kembalimu.”

Berdo’a, juga termasuk ibadah, bila kita ada keinginan, seperti ingin maju usaha, ingin sehat dari sakit, ingin lulus ujian, dan ingin selamat dari berbagai bahaya. Berdo’a harus langsung kepada Allah swt, jangan minta bantuan kepada orang lain, walau kepada wali atau Nabi. Bila kita berdo’a : Ya Allah, Ya Rasulullah, do’a ini tidak cocok dengan isi dan arti ayat 5 diatas, “ hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.”. Jadi jangan ditambah ya Rasulullah.Menyembah kepada Allah, mencontoh kepada Rasulullah dan ihsan/amal soleh kepada sesame manusia.

Apa tidak boleh berdo’a kepada Rasulullah, uktimya ada istilah wasilah atau tawasul ?
Wasilah atau tawasul artinya : 1. Taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah melalui jalan amal soleh, 2. Minta pertolongan kepada orang soleh yang masih hidup, agar berdo’a kepada Allah untuk kepentingan yang minta pertolongan.

Ketika Rasulullah masih hidup, sering para shahabat yang minta pertolongan kepadanya, ada orang yang anaknya sakit minta dido’akan agar disembuhkan oleh Allah swt, bahkan Tsa’labah minta dido’akan agar dia jadi orang kaya ?
Tapi setelah Rasulullah wafat, tidak ada yang wasilah kepadanya. Contoh Khalifah Umar bin Khaththab pernah berdo’a kepada Allah swt meminta hujan, dengan cara tawasul kepada Abbas r.a. Abbas berdo’a : “Ya Allah, ummat Mu tawasul kepada saya, karena saya pamannya Nabi Mu, Semoga Tuhan menurunkan hujan.”

Tidak salah bila seorang anak tawasul kepada ibu bapaknya,missal : “ Bu, pak, do’akan saya agar lulus ujian.” Lalu ibu bapaknya berdoa kepada Allah swt agar maksud anaknya dikabulkan. Minta pertolongan kepada kyai yang masih hidup bisa juga,missal: “Mama kyai saya mohon tolong, semoga berdo’a kepada Allah, agar anak saya disembuhkan sakitnya.”

Tawasul seperti diatas ada contohnya dizaman Nabi. Tapi bila minta berekah kepada yang didalam kubur, seperti Syech Syarif Hidayatullah di Gunung Jati, sangat bertentangan dengan isi ayat 5 diatas.


6. IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM

( --- *** TUNJUKKANLAH KAMI KE JALAN YANG LURUS --- )

Jalan yang lurus, menurut ayat ini tidak lain adalah Agama Islam. Ada agama ardhi dan agama samawi . Agama ardhi adalah agama hasil karya cipta para ahli yang tinggi pengetahuan , pengaruhnya dan pengalamannya. , mulia hatinya. Demikian menurut orang2 yang yakin kepada agama ardhi. Bahkan tidak sedikit anggapan bahwa para ahli diatas bukan orang sembarangan, tapi sejajar dengan para dewa dan bisa meramal kejadian masa depan yang akan terjadi ? Agama ardhi ini hasil budaya mahluk, sama dengan kepercayaan atau keyakinan, yang direkayasa dari filsafat dan campuran dari berbagai agama.

Agama samawi adalah agama wahyu Illahi, yang diturunkan kepada para Rasul, sejak nabi pertama Nabi Adam sampai nabi penutup Nabi Muhammad saw. Agama samawi sejak Nabi Ibrahim disebut Millata Ibrahim. Millata Ibrahim dalam kurun Nabi Musa untuk orang2 Bani Israil disebut agama Yahudi, dan dalam kurun Nabi ‘Isa disebut agama Nasrani. Millata Ibrahim dalam kurun Nabi Muhammad saw selaku nabi penutup, untuk seluruh ummat manusia di dunia, disebut agama Dienul Islam.

Tapi dalam setiap kurun waktu, ada saja manusia yang termasuk setan, karena bendi kepada Nabi atau benci kepada ayat2 Allah, yang bertentangan dengan keinginannya ? Ummat Yahudi yang benar2 memegang kitab Tauret asli dalam kurun Nabi Musa, ummat Nasrani yang benar2 memegang kitab Injil asli dalam kurun Nabi ‘Isa, dan ummat Islam yang benar2 memegang Qur’an dan Hadits, dalam kurun Nabi Muhammad saw, saring mendapat gangguan dan kesulitan karena diganggu terang2 an dari kaum yang percaya thaghut dan munafiqin, yang merusak peraturan dan membelokkan jalan yang lurus, agar menyimpang dari rel yang asli dan benar.

Contohnya : Setelah Rasulullah wafat, banyak yang mengaku jadi Nabi, seperti : Musailamatul Kadzdzab, Al-Mukhtar, Ibnu Sam’an, Amr bin Harb, dan Al-Mu”niul
Qashar. Selain itu ada dua tokoh munafikin, yaitu Abdullah bin Ubay dan Abdullah bin Saba, yang menyelusup masuk lingkungan Muslimin, pakai baju ulama.
Abdullah bin Saba, pura2 membela Ahlul Bait, memuji-muji ‘Ali bin Abi Thalib diluar batas. Katanya Muhammad itu Tuhan, sesudah beliau wafat menitis kepada “Ali, yang disebut hulul atau inkarnasi. Sesudah “Ali dibunuh oleh Ibnu Maljan dari kaum Khawarij, lalu beliau menitis kepada Hasan, yaitu tanasuh atau re-inkarnasi. Dari Hasan diteruskan kepada Husen ,sampai kepada Imam Mahdi ? . Katanya, ‘Ali tidak meninggal tapi ‘ngahiang’ (menghilang ?) Di kampung2 masih ada yang percaya, bahwa bila ada suara guruh dan kilat halilintar, itu adalah suara pecut dan kilat pedangnya ‘Ali yang sedang menunggang kuda ? Kini sedang menghilang dan nanti akan muncul lagi untuk membasmi kedzoliman.

Di Iran ada lagi Mirza ‘Ali Muhammad, lahir di Syairaz, tahun 1819 M, yang didalangi oleh kaum komunis Rusia. Perlahan2 mengaku jadi nabi, bahkan kemudian mengaku jadi tuhan, terus mendirikan agama Bahaiyah di Persi (Iran). Membuat Al Qur’an tiruan yaitu Al Bayan.

Di India, Mirza Gulan Ahmad, mengaku nabi, yang mendirikan Ahmadiyah. Mirza Gulan Ahmad tidak kalah ku Mirza ‘Ali Muhammad, oleh para penganutnya bukan saja dianggap nabi tapi bahkan dianggap tuhan ? Katanya, keduanya mengaku akan menjadi Imam Mahdi ?

Kita selaku kaum Muslimin, memohon kepada Allah swt agar diberi petunjuk kepada Dienul Islam yang murni, yang disampaikan oleh Rasulullah Muhammad saw.


7. SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WA LADHDHAALLIIN

( --- *** YAITU JALAN2 YANG ENGKAU BERI NIKMAT ATAS MEREKA – BUKAN (JALAN) ORANG2 YANG DIBENCI DAN BUKAN (PULA JALAN) ORANG2 YANG TERSESAT. --- )

Yang kita mohon kan kepada Allah adalah Dienul Islam yang asli, yang mditurunkan melalui Rasulullah. Yaitu agama orang2 yang diberi petunjuk, seperti para shahabat, para tabi’in dan para tabi’iiabi’in. Bukan jalan yang sudah dibulak-belokan oleh para nabi palsu dan kaum munafikin. Bukan agama yang telah dicampur dengan kebathilan, seperti dicampur bid’ah, tahayul dan kemusyrikkan, yang dibuat-buat manusia.

Dalam ayat 7 ini ditegaskan, menghendaki agama yang hak , yang dijalankan oleh orang2 yang dapat petunjuk dari Allah, dan bukan agama yang bathil yang dijalankan oleh orang2 yang dibenci oleh-Nya dan oleh yang tersesat.

Agama yang hak, tidak menyimpang dari ajaran al-Qur’an dan Hadits, sedangkan agama yang bathil, sudah dicampur dengan peraturan2 yang dibuat-buat manusia.
Bid’ah dibidang aqidah disebut bid’ah I’tiqadiyah, seperti : tajsim, tasybih, hulul, tanasuh, ittihad, wihdatul wujud




Tajsim, yaitu paham yang menyamakan zat dan a’fal Allah dengan zat dan a’fal mahluk. Contohnya : Allah memiliki pancaindera seperti mahluk, memiliki mata seperti mahluk, memiliki telinga seperti mahluk, dan mendengar seperti mahluk..dst.

Tasybih, yaitu paham yang menyamakan sifat Allah dan sifat mahluk, Contohnya: Allah dan malaikat sama-sama suci ; Alah dan akhirat sama-sama ghoib ; dst
Tajsim dan Tasbyah ini adalah paham antro-pomorphous yang sengaja diselundupkan kepada aqidah Islam agar merusak iman.
Demikian pula tahalul (nitis-inkarnasi), tanasuh (reinkarnasi), ittihad, yang menganggap zat Allah menyatu dengan zat mahluk, sampai muncul keyakinan ya Allah ya ingsun, Allah itu kita-kita juga, anal haq, banyu mulek, papat kelima pancer

Wihdatul wujud, yaitu manunggaling wujud, segala wujud diseluruh bumi langit ini adalah pada hakekatnya wujud zat Allah. Wujud dhahir yang tiada terhingga itu tidak lain selain gambaran Allah. Sampai ada syech thariqat yang berpendirian : Saya adalah Allah dan Allah itu adalah saya ,?Dengan demikian siapa yang harus disembah ? Kesimpulannya manusia tidak wajib menyembah Allah karena manusia itu Allah juga.?”

Coba bandingkan pemahaman seperti itu dengan ayat 5 diatas, iyyaaka nabu’du wa iyyaaka nasta’iin – Hanya kepada Engkau kami menyembah – dan hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan

Diringkas dan diterjemahkan oleh : H Muhammad Uwen Suwendi

DariTafsir Al Qur’an basa Sunda : “AYAT SUCI LENYEPANEUN”,
Oleh Moh E Hasim

Cetakan I (pertama) : 1410 H – 1989 M
Sambutan dari : Dr Miftah Faridl-Ketua MUI Kodya Bandung

Penelaah tata basa Sunda :
1. Drs R Hidayat Suryalaga – Dosen UNPAD merangkap Ketua Lembaga Kebudayaan UNPAS
2. SoelaemanB Adiwijaya,Dip Ed,SH – Dosen UNPAD, merangkap Wakil Ketua Lembaga
Kebudayaan UNPAS – Bandung

Dibuat di Bandung, mulai Sabtu, 29 Ramadhan 1430 H – 19 sd 25 September 2009
===============================================================

Senin, 31 Agustus 2009

RENUNGAN PENYELAM MUTIARA




Ceramah Hari Sabtu – 22 Ramadhan 1430 H – 12 September 2009
Di Masjid Al Jihad – Cilame Indah – KBB


Audzu……..
Bismillahi…
Assalamu’alaikum wr wb…
Alhamdulillahi robbil ‘aalaamin..

Amma ba’du :
Para Bapak dan Ibu, Hadirin Sidang Taraweh Masjid Al Jihad, Yang Dimulyakan Allah swt
Dengan segala kerendahan hati, dan keikhlasan mendalam, kita panjatkan puji dan syukur, kehadlirat Illahi Robi, dengan penuh kesadaran bahwa Allah telah membalas dosa2 yang telah banyak kita lakukan, dengan karunia nikmat yang jauh lebih banyak lagi
Shalawat dan salam, semoga dicurahkan Nya kepada Junjungan kita, Kekasih kita, Manusia paling mulia yang pernah ada di dunia ini, Nabi Besar, Nabi Terakhir, panutan orang2 yang beriman, yaitu : Muhammad saw, beserta Keluarganya Yang Mulia, para Sahabatnya Yang Agung, serta kita dan para pengikutnya sampai akhir zaman nanti…

1. Sidang Tarawih Masjid Al Jihad, yang berbahagia; Insya Allah ceramah ramadhan saya malam ini berjudul : “ PENYELAM MUTIARA”

Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an, Surat Al Hadiid (57) ayat 20 :
“ I’lamuu annamal hayaatud dunyaa – la ‘ibuw - wa lahwuw - wa ziinatuw - wa tafaakhurum bainakum – wa takaatsurun fil amwaali – wal aulaadi - ka matsali ghaitsin - a’jabal kuffaara – nabaatuhuu tsumma yahiiju – fataraahu mushfarran – tsumma yakuunu huthaamaw – wa fil aakhirati adzaabun syadiiduw – wa maghfirotum – minallaahi wa ridhwaanuw – wa mal hayaatud dunyaa – illa mataa’ul ghuruur “


“ Ketahuilah ..bahwa kehidupan dunia itu…hanyalah permainan..dan suatu yang melalaikan..perhiasan..dan bermegah-megahan antara kamu…serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak…seperti hujan yang tanaman-tanamannya… mengagumkan para petani…Kemudian tanaman itu menjadi kering…dan kamu lihat warnanya kuning …kemudian menjadi hancur…Dan kehidupan dunia ini…tidak lain…hanyalah kesenangan yang menipu.”

Perjalanan hidup manusia…tidak ubahnya bagaikan kisah…penyelam mutiara. Seorang penyelam mutiara…dalam melaksanakan tugasnya….selalu dibekali dengan tabung oksigin…yang terpasang dipunggungnya. Pada saat ia terjun menyelam…niatnya bulat ingin mencari tiram mutiara…sebanyak-banyaknya.

Tetapi…begitu ia berada dibawah permukaan laut…ia mulai lupa pada apa yang harus dicarinya…Kenapa ?...Ternyata pemandangan di dalam laut… sangat mempesona. ..Bunga karang yang melambai-lambai…seolah-olah memanggilnya ?...Ikan-ikan hias berwarna-warni..yang saling berkejaran dengan riangnya…membuatnya terpana? ..Ia pun lalu terlena…ikut bercanda ria…melupakan tugasnya semula …untuk mencari tiram mutiara yang berada jauh didasar laut


2. Sidang Tarawih yang berbahagia….

Hingga pada suatu saat…dia terkejut…manakala disadarinya…bahwa oksigin yang berada dipunggungnya… tinggal sedikit lagi ?...Timbullah rasa takutnya ?...Tidak terbayangkan olehnya…bagaimana kemarahan majikannya kelak…bila ia muncul kepermukaan…tanpa membawa tiram mutiara sebanyak yang diharapkan ? …Maka dengan tergopoh-gopoh…ia pun berusaha untuk mencari tiram mutiara yang ada disekitarnya…Namun sayang…kekuatan fisiknya sudah melemah…energinya sudah habis terkuras…bercanda ria dengan keindahan alam dibawah laut.

Akhirnya..isi tabung oksiginnya benar2 kosong…sehingga walaupun tiram mutiara yang diperolehnya sangat sedikit…ia mau tidak mau…harus muncul ke permukaan…Malangnya lagi…karena tergesa-gesa…dia tidak sempat mengikat kantongnya dengan baik…sehingga ketika tersenggol ikan2 yang berseliweran disekelilingnya….tiram mutiara yang sudah didapatnya dengan susah payah itu…sebagian tertumpah lagi keluar kantongnya.


Di permukaan…majikannya telah menunggu ?...Begitu dilihatnya… isi kantong si penyelam tidak berisi tiram mutiara…sebagaimana yang ia harapkan…maka tumpahlah caci makinya…dan saat itu juga si penyelam dipecatnya…tanpa pesangon sedikitpun ?...Tentu saja bisa kita bayangkan…bagaimana gundahnya perasaan si penyelam.

Dengan penuh rasa penyesalan…si penyelam berusaha meminta kesempatan ulang untuk menyelam kembali :” Tuan,.. ijinkanlah saya untuk menyelam kembali…pasti saya akan mencari tiram mutiara sebanyak-banyaknya ?”….Namun ..sang majikan dengan tegas menolaknya…” Percuma engkau ..aku beri kesempatan…ternyata engkau hanya pandai membuang-buang oksigen saja.”


3. Hadirin Kaum Muslimin dan Muslimat, yang dimulyakan Allah swt

Kisah Penyelam Mutiara diatas…mirip dengan perjalanan hidup kita manusia di dunia ini…Tabung oksigen adalah perlambang jatah umur kita manusia…Tiram Mutiara mengibaratkan pahala2 yang harus kita kumpulkan…Dan tiram mutiara yang tumpah mengibaratkan pahala2 kita yang hilang karena riya …Sedangkan keindahan yang ada di dalam lautan…melambangkan godaan2 kenikmatan duniawi…berupa harta…tahta…dan wanita

Marilah kita berintrospeksi…koreksi dan mawasdiri…sudah cukupkah pahala/ tiram mutiara yang kita perolah ?...Sehingga bila suatu saat kita harus muncul ke permukaan…harus menemui majikan kita…yaitu Allah swt…Allah ridha untuk menerima kita ?.

Apalagi Allah swt telah berfirman dalam Al Qur’an, Surat Al-Ankabuut (29) ayat 64 :
“ Wa maa – haadzihil hayaatud dunyaa – illaa lahwuw – wa la’ibuw wa innad daaral akhirata – la hiyal hayawaanu – lau kaanuu ya’lamuun.”




“ Tidaklah kehidupan dunia ini…melainkan senda gurau dan main2..sesungguhnya akhirat itulah..yang sebenar-benarnya kehidupan.”

Demikianlah isi ceramah ramadhan ini…semoga kisah diatas menjadi pencerahan bagi jiwa kita…dalam suasana bulan suci ramadhan yang penuh berkah dan maghfiroh ini…Mari kita berlomba-lomba mengumpulkan pahala/ tiram mutiara sebanyak-banyaknya…agar kita mendapat ridha Allah swt
Amin…….


Wabilahit taufiq wal hidayah
Wassalamu’alaikum Wr Wb


Haji Muhammad Uwen Suwendi

Selasa, 18 Agustus 2009

al fatihah FADHILAT DAN KHASIAT


Nabi Muhammad s.a.w. pernah bersabda yang bermaksud:
"Membaca Fatihah Al-Quran pahalanya seperti sepertiga Al-Quran"

Juga Nabi Muhammad s.a.w.bersabda:
"Surat Al-Fatihah adalah untuk apa ia dimaksudkankan dalam bacaannya." dan
"Fatihah itu pembukaan maksud bagi orang-orang mukmin."

Sesiapa membaca surah Al-Fatihah dalam keadaan berwuduk sebanyak 70 kali setiap hari selama tujuh hari lalu ditiupkan pada air yang suci lalu diminum maka ia akan memperolehi ilmu dan hikmah serta hatinya dibersihkan dari fikiran rosak.

Diantara khasiat Fatihah ialah siapa yang membaca 'Al-Fatihah' diwaktu hendak tidur, Surah 'Al-Ikhlas' sebanyak 3 kali dan Mu'awwidzatain maka ia akan aman dari segala hal selain ajal. Dan siapa berhajat (berkeinginan sesuatu) kepada Allah s.w.t.maka olehnya dibaca surah Al-Fatihah sebanyak 41 kali diantara sembahyang sunat Subuh dan sembahyang fardu Subuh sampai 40 hari (tidak Lebih) kemudian memohon kepada Allah s.w.t. maka Insyaallah ia penuhi keperluan hidupnya.

•Barangsiapa membaca Fatihah berserta Bismillah diantara sunat Subuh dan fardu Subuh dengan Istiqomah maka kalau ia inginkan pangkat terkabullah ia dan kalau ia fakir maka akan kaya serta jika ia punya hutang maka mampu membayanrnya dan kalau ia sakit maka akan sembuh serta kalau ia punya anak maka anaknya itu menjadi anak yang soleh, berkat surah Al-Fatihah.

•Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah sebanyak 20kali setiap selesai sembahyang fardu lima waktu maka Allah s.w.t. luaskan rezekinya, baiki akhlaknya, mudahkan urusannya, hilangkan keperihatinannya dan kesusahannya, anugerahkan apa yang ia angan-angankan, dapatkan berbagai berkat dan kemuliaan, jadikan ia berwibawa, berpangkat luhur, berpenghidupan baik dan ia pula anak-anaknya terlindung dari kemudharatan dan kerosakan serta dianugerahkan kebahagiaan dan sebagainya.

•Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah sebanyak 125 kali selesai sembahyang Subuh maka ia peroleh maksudnya dan ia ketemukan apa yang dicari-cari serta sebaiknya ia panjatkan doa yang bermaksud:

"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran Surah Al-Fatihah dan rahsianya, supaya dimudahkan bagiku semua urusanku, sama ada urusan dunia atau urusan akirat, supaya dimakbulkan permohonanku dan ditunaikan hajatku..........."

•Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah diwaktu sahur (tengah malam) sebanyak 41 kali maka Allah s.w.t.bukakan pintu rezekinya dan Dia mudahkan urusannya tanpa kepayahan dan kesulitan. Selesai bacaan Al-Fatihah tersebut dan sebaiknya berdoa:

"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Fatihah dan rahsianya, supaya Engkau bukakan bagiku pintu-pintu rahmatMu, kurnia-Mu dan rezeki-Mu. Dan Engkau mudahkan setiap urusanku, murahkanlah bagiku rezekiMu yang banyak lagi berkat tanpa kekurangan dan tanpa susah payah, sesungguhnya Engkau berkuasa atas setiap sesuatu. Aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Fatihah dan rahsianya, berikan apa yang kuhajati........"

Diriwayatkan dari Syeikh Muhyiddin Ibnul Arabi didalam kitab 'Qaddasallaahusirrahu':
"Siapa yang punya maksud maka sebaiknya ia membaca surat Al-Fatihah sebanyak 40 kali sehabis sembahyang Maghrib dan sunatnya, selesai itu ia ajukan permohonan hajatnya kepada Allah s.w.t."

• Surat Al-Fatihah boleh mengubati penyakit mata, sakit gigi, sakit perut dan lain-lainnya dengan dibacakan sebanyak 41 kali.

• Ikhtiar mengubati penyakit : Baca SurahAl-Fatihah sebanyak 40 kali pada tempat berisi air, lalu air itu diusap-usapkan pada kedua belah tangan, kedua belah kaki, muka, kepala dan seluruh badan, allu diminum, Insyaallah menjadi sembuh.

• Kalau Surah Al-Fatihah itu ditulis dengan huruf-huruf terpisah lalu dileburkan dengan air suci dan diminumkan kepada sisakit, maka dengan iradah Allah s.w.t. ia akan sembuh.

• Ikhtiar menghilangkan sifat pelupa: Tulislah surat Al-Fatihah dengan huruf Arab pada tempat putih dan suci lalu dihapuskan dengan air dan diberi minum pada orang yang pelupa, maka ia akan hilang sifat pelupanya dengan izin Allah s.w.t.

• Mengubati sakit disebabkan oleh sengatan kala: Ambil sebuah tempat bersih lalu diisi air dan sedikit garam lalu dibacakan padanya Surah Al-Fatihah sebanyak 7 kali lalu diberi minum pada orang yang tersengat kala itu, Insyaallah ia akan sembuh.

•Mengubati sakit gigi dan lain-lain: Untuk dirinya sendiri = letakkan jari pada tempat yang sakit lalu membaca Al-Fatihah dan berdoa sebanyak 7 kali:
"Ya Allah, hilangkan daripada keburukan dan kekejian yang aku dapati dengan doa Nabi-Mu yang jujur (al- Amin) dan tetap disisi-Mu".

•Mengubati penyakit gigi orang lain: selesai membaca Al-Fatihah maka berdoa 7 kali:
"Ya Allah, hilangkan daripada orang ini keburukan dan kekejian yang aku dapati dengan doa Nabi-Mu yang jujur (al- Amin) dan tetap disisi-Mu".

•Adapun faedah dan khasiat dari Surah Al-Fatihah ialah menyembuhkan penyakit mata yang kabur (rabun)

Sabda Nabi Muhammad s.a.w."
"Barangsiapa yang ingin menyembuhkan kelemahan pandangannya (kabur/rabun) maka hendaklah dilakukan:

• Memandang bulan pada awal bulan, jika tidak kelihatan atau terhalang oleh awan dan lain-lain hal, lakukan pada malam kedua, juga tidak dapat, cuba pada malam ketiga atau begitu seterusnya hingga nampak kelihatan bulan itu.

• Apabila telah kelihatan, hendaklah ia menyapukan tangan kanannya kemata dengan membaca Al-Fatihah sebanyak 10 kali.

• Sesudah itu mengucapkan pula sebanyak 7 kali doa ini:
"Al-Fatihah itu menjadi ubat tiap-tiap penyakit dengan rahmat Mu ya Tuhan yang pengasih penyayang."

• Lalu mengucapkan "Yaa Rabbi" sebanyak 5 kali.

• Terakhir mengucapkan pula doa ini sebanyak 1 kali:
"Ya Allah sembuhkanlah, Engkaulah yang menyembuhkan, Ya Allah sihatkanlah, Engkaulah yang menyihatkan"///http://tanbihul_ghafilin.tripod.com

Minggu, 09 Agustus 2009

Apa ekonomi syariah itu



Ekonomi syariah adalah sistim ekonomi yang menggunakan prinsip2 hukum Islam, yang hakekatnya datang dari Allah Swt, melalui Al Qur’an dan Al Hadits.


Dalam kenyataan sistim ekonomi syariah memiliki keunggulan2 dibanding sistim ekonomi konvensional atau sistim ekonomi kapitalis.

Tahun 1997 saat terjadi krisis ekonomi melanda dunia, termasuk menghan curkan ekonomi Indonesia, terbukti lembaga2 keuangan dan perbankan yang berbasis syariah termasuk paling tahan menghadapi krisis.

Konsep uang kertas yang dikembangkan di Amerika, ternyata konsep merugikan, sehingga sangat berbanding terbalik dengan konsep dinar dan dirham, yang dikembangkan semasa Nabi Muhammad saw.

Dinar dan dirham, yang merupakan mata uang logam dengan kandungan emas dan perak, terbukti nilainya tidak berubah saat kini dibandingkan ratusan tahun lalu. Contoh : dahulu harga satu ekor domba adalah satu dinar. Kandungan dinar adalah emas 22 karat, seberat 4,25 gram atau masa kini bernilai sekitar Rp.1,5 juta . Nilai satu dinar sebesar itu hampir sama dengan harga seekor domba masa kini, dengan kualitas nomor satu.

Emas merupakan logam mulia, yang tidak terpengaruh oleh inflasi. Sedangkan uang kertas sangat terpengaruh oleh kenaikan inflasi yang tidak terkendali.

Mahasuci Allah Swt, yang menciptakan emas sebagai logam mulia dan dapat digunakan sebagai alat tukar.
Muhaimin Iqbal dalam bukunya Dinar Solution, menyebutkan alasan, mengapa emas begitu terjaga daya belinya, dibanding uang kertas, adalah :

= Emas tersedia diseluruh dunia sejak pertama kali manusia
menggunakannya, sampai sekarang terbatas hanya 150.000 ton
= Emas tidak bisa rusak dan dirusak
= Emas bisa dicampur dengan logam lain, seperti perak dan tembaga untuk perhiasan. = Kemudian bisa dilebur dan dipisahkan kembali
= Emas mudah disimpan
= Emas mudah dibentuk, dibagi dan dipecah kecil-kecil


Dengan demikian, terlihat bahwa pilihan Nabi Muhammad saw terhadap penggunaan mata uang dinar dan dirham, bukanlah tanpa perhitungan dan kecermatan. Fondasi ekonomi syariah yang sudah diterapkan pada zaman Nabi Muhammad saw dan bagaimana ekonomi syariah ini sudah dipersiapan matang untuk kondisi ratusan tahun mendatang.

Sistim ekonomi konvensional atau sistim ekonomi kapitalis, lambat laun mulai terkuak, tidak mampu menjawab tantangan zaman. Bahkan, sistim ekonomi kapitalis ini cenderung menyesatkan dan menyengsarakan banyak orang.

Dalam bukunya yang kontraversial, The Confession of An Economic Hit Man, John Perkins, seorang agen rahasia (CIA) membuat pengakuan mengejutkan. Perkins ditugaskan sebagai preman ekonomi, dengan misi menundukkan para pemimpin dunia, untuk kepentingan ekonomi Amerika. Perkins menjadi konektor, guna memberikan utang, melalui lembaga keuangan dunia, kepada negara2 berkembang yang memiliki sumber daya alam, seperti Indonesia. Utang dengan praktek ekonomi kapitalis, yang dipenuhi sistim riba, benar2 menjerat banyak negara, sehingga akhirnya harus tunduk pada kebijakan politik dan ekonomi negara pemberi utang.

Lambat namun pasti, semangat perlawanan tampak mulai tumbuh. Senjata yang paling ampuh adalah sistim ekonomi syariah – sistim yang dijalankan atas dasar saling menolong – saling menguatkan – dan saling percaya.
Spirit ekonomi syariah justru tumbuh di negara2 Asia, kemudian semakin memuncak dengan didirikannya Islamic Development Bank (IDB) pada tahun 1975 berpusat di Jeddah, yang menawarkan sistim perbankan Islam jauh lebih aman dari pada Bank Dunia (World Bank) maupun Badan Moneter Internasional (IMF)

Sistim ekonomi syariah muncul sebagai jawaban atas kekhawatiran terhadap praktek riba, pada bank2 konvensional. Kini dunia berpaling dan mengakui bahwa sistim ekonomi syariah merupakan sistim teruji dan terbaik dibandingkan sistim ekonomi konvensional kapitalis.

Negara2 Timur Tengah, seperti Pakistan, Iran dan Sudan, telah menganut sistim keuangan negaranya, full syariah alias nirlaba (tanpa bunga) . Menyusul tahun 1983 negara barat Denmark mendirikan The Islamic Bank International of Denmark, sebagai bank syariah pertama di Eropa. Di Asia, tonggak pertama tahun 1983 ditancapkan di Malaysia, dengan pendirian Bank Islam Malaysia (BIM). Di Indonesia pada tahun 1991 berdiri Bank Muamalat Indonesia (BMI). Pada 24 Pebruari 1994, berdiri PT Syarikat Takaful Indonesia, yang merupakan pelopor asuransi syariah pertama di Indonesia, atas rekomendasi dan prakarsa Tim Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI), yang dimotori oleh ICMI, BMI, AJ Tugu Mandiri dan Dep Keuangan RI, serta beberapa pengusaha Muslim.

Kini di Indonesia sampai akhir tahun 2008, terdapat lima bank umum syariah, yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI), Bank BRI Syariah dan Bank IFI, dan terdapat pula 30 Unit Usaha Syariah di bank2 konvensional.
Pendirian PT Syarikat Takaful Indonesia, menginspirasi berdirinya 39 perusahaan asuransi lain berbasis syariah (window syariah)

Deputi Gubernur Bank Negara Malaysia, Dato’ Mohd Razif Abdul Kadir, mengatakan bahwa kini ada 300 institusi keuangan berbasis syariah, yang beroperasi di 76 negara di dunia. Kapitalisasi global asset bisnis syariah telah mencapai lebih dari 1 triliun dollar Amerika per tahun dan Dow Jones Islamic Index, telah mencapai 10 triliiun dolar Amerika. Meskipun relative masih kecil dibandingkan asset total keuangan global, pertumbuhan bisnis keuangan syariah, yang melesat sangat menarik.

Kini dunia ramai, hendak mengadopsi sistim ekonomi syariah dalam sistim perekonomian mereka. Mereka menyadari bahwa sistim ekonomi syariah, yang diterapkan sejak zaman Nabi Mohammad saw, memiliki keunggulan2, dengan karakteristik maslahat untuk semua orang.

Sistim ekonomi syariah ini mengharamkan bunga, menjunjung etika berbisnis, dan mengutamakan keadilan. Alhasil, sistim ini meniadakan kerugian besar pada salah satu pihak , karena menganut sistim bagi hasil (loss sharing). Berbeda dengan sistim ekonomi kapitalis, yang terkadang memoroti salah satu pihak dalam berbisnis ataupun berinvestasi.

Apakah ekonomi syariah eksklusif hanya untuk umat Islam saja atau bisa berlaku umum ?


Ekonomi syariah tidak hanya ditujukan bagi masyarakat muslim. Ada nilai2 bersama dalam ekonomi syariah, yang membuatnya lebih mudah diterima oleh berbagai pihak.
Penolakkan terhadap bunga atau riba, yang dalam hukum Islam didasarkan pada Al Qur’an , Surah al-Baqarah (2) ayat 275, 278 dan 279, juga dapat ditemukan dalam kitab2 agama lain, seperti dalam Perjanjian Baru (Injil) : Lukas 6: 34-35 dan Perjanjian Lama (Taurat) : Keluaran 22:25

Membumikan Ekonomi Syariah

Meskipun kesadaran terhadap ekonomi syariah meningkat pesat, namun tidak sedikit pandangan2 sinis dan skeptis muncul dikalangan masyarakat. Pandangan minor misalnya : bahwa bank syariah tidak berbeda jauh dengan bank konvensional ? Meminjam di bank syariah atau di BMT lebih mahal daripada di bank atau lembaga pemberi kredit konvensional ?
Mereka yang merasa tidak melihat manfaat ekonomi Islam ini, terdiri dari 2 golongan, yaitu golongan yang menolak ekonomi Islam dan golongan yang meragukan ekonomi Islam.

Prof Dr H Amir Mualim,MIS, dalam bukunya : Menjawab Keraguan Berekonomi Syariah, memberikan lima pandangan mengapa ada kalangan yang menolak dan meragukan ekonomi Islam ?

Berikut kelima pandangan tersebut :

1.menganggap ekonomi Islam adalah fenomena yang muncul karena
‘ emosi ‘ agama semata
2.belum mengetahui dan memahami, fundamental dan filosofi pene
rapan ekonomi Islam dalam kehidupan keseharian
3.belum mengetahui dan memahami secara mendasar perbedaan dan
keunggulan ekonomi Islam dibandingkan ekonomi konvensional
4.belum mengetahui dan memahami perhitungan matematis keunggulan ekonomi Islam
5.belum mengetahui proyeksi ketahanan ekonomi Islam dan strategi
pengembangan ekonomi Islam


Dari lima pandangan diatas, tampaklah bahwa ada keengganan untuk mengkaji lebih mendalam apa itu ekonomi Islam ? Munculnya persepsi menolak atau meragukan ekonomi Islam, karena mind set yang sudah keliru dalam memandang agama Islam. Sebenarnya, Islam bukan alternatip, melainkan Islam adalah solusi. Islam juga bukan sekadar solusi keber-agama-an, melainkan solusi kehidupan. Karena itu Islam diturunkan sebagai rahmatan lil’alamin, yaitu rahmat bagi seluruh alam, dan kaffatal lil’alamin, yaitu menyeluruh bagi alam semesta.

Lebih dari 13 abad yang lalu, Nabi Muhammad saw membawa risalah Islam untuk umat. Jarak waktu yang terlalu jauh itu, terkadang membuat nalar kita tidak bisa lagi menjejaki sejarah, termasuk sejarah ekonomi Islam yang diterapkan oleh Nabi Muhammad saw, bersama para sahabatnya dan juga para tabiin. Kita terlena oleh modifikasi ekonomi yang dikembangkan oleh kaum sosialis maupun kaum kapitalis, sebagai produk sistim ekonomi modern.

Pengakuan preman ekonomi, John Perkins, dalam bukunya : The Confessions of An Economic Hit Man, cukup menghentakkan kita. Perkins mengaku bahwa dia diutus Negara adidaya untuk menghancurkan perekonomian negara2 Dunia Ketiga (terutama Negara kita Indonesia) lewat kejahatan korporatokrasi, yaitu korupsi, kolusi dan nepotisme. Tugas pertama Perkins adalah membuat laporan2 fiktif untuk IMF dan World Bank, agar mengucurkan utang luar negeri kepada negara2 Dunia Ketiga. Tugas kedua adalah membangkrutkan negeri penerima utang. Dengan demikian negara2 penerima utang itu seperti menjadi kerbau yang dicucuk hidungnya, untuk mengikuti segala kebijakan2 pemerintah Amerika.

Perkins telah bekerja sejak tahun 1971. Sementara itu, awal tahun 1970-an dunia seolah hanya memiliki satu sistim ekonomi, yaitu ekonomi berorientasi pasar, dengan perangkat bunga sebagai penopang utama.
Kita di Indonesia, negeri yang berpenduduk mayoritas Muslim termasuk ‘penikmat’ ulah Perkins. Dengan kata lain, berada dibawah pengaruh Negara adidaya Amerika, dan masuk dalam sistim ekonomi kapitalis. Buktinya kita Indonesia menjadi siklus krisis ekonomi 10 tahunan. Ingat krisis tahun 1980, lalu tahun 1997 dan menjelang tahun 2008 ? Ada sekelompok orang yang malah menunggu datangnya krisis ekonomi itu, untuk mengeruk keuntungan sesaat, tetapi luar biasa besar. Inilah buah dari sistim ekonomi kapitalis.

Indonesia kini juga sebagai salah satu Negara yang terpuruk utang, sebagai buah sistim ekonomi kapitalis , yang berwatak eksploitatif. Seolah Indonesia kembali terjajah, dibidang ekonomi

Membumikan ekonomi syariah menjadi tugas bersama yang sangat penting, bukan hanya oleh penggiatnya, melainkan juga oleh seluruh umat Islam.
Insya Allah………………………………………….

Diringkas oleh: H Muhammad Uwen Suwendi,FSAI,FLMI,MBA / Dari buku judul: Solusi Berasuransi, Lebih Indah dengan Syariah / Pandangan Pakar :
1. Prof Dr KH Didin Hafidhuddin, M.Sc
2. Prof Dr Fathurahman Djamil, M.A
3. Dr HM Syafi’i Antonio, M.Ec
4. Saiful Yazan, MBA,M.Sc


Bandung, Jumat, 7 Agustus 2009

Senin, 03 Agustus 2009

dzolim dan khianat dalam ISLAM


Nilai-nilai Islam yang agung nan suci sangat tidak sejalan dengan perbuatan zholim, khianat dan melanggar janji. Karena kezholiman adalah meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya, dan khianat adalah tidak memenuhi amanah, dan melanggar janji adalah akhlak yang tercela menurut kesepakatan orang-orang yang berakal.

Allah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa, Yang menciptakan seluruh makhluk, telah mengharamkan perbuatan zholim atas diri-Nya. Sebagaimana diterangkan dalam hadits Qudsi, Allah berfirman,
يَا عِبَادِيْ إِنِّيْ حَرَّمْتُ الظَّلْمَ عَلَى نَفْسِيْ وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلَا تَظَالَمُوْا
“Wahai segenap hambaku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan perbuatan zholim atas diri-Ku dan Aku telah menjadikan hal tersebut sebagai perkara yang haram antara sesama kalian, maka janganlah kalian saling menzholimi.” [1]

Dan Allah Tabâraka wa Ta’âlâ mengingatkan,
“Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menzholimi hamba-hamba-Nya.” (QS. Fushshulit : 46)

“Sesungguhnya Allah tidak berbuat zholim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zholim kepada diri mereka sendiri.” (QS. Yûnus : 44)

“Sesungguhnya Allah tidak menzholimi seseorang walaupun sebesar dzarrah, dan jika ada kebajikan sebesar dzarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.” (QS. An-Nisâ` : 40)

“Allah tidaklah menzholimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzholimi diri mereka sendiri.” (QS. Âli Imrân : 117

Dan dalam berbagai nash, diterangkan bahwa perbuatan zholim tidak pernah membawa kebaikan bagi pelakunya di dunia maupun di akhirat.

Rasulullâh shollallâhu ‘alaihi wa ‘alâ âlihi wa sallam mengingatkan,
“Sesungguhnya Allah memberi tangguhan kepada orang yang zholim, hingga ketika Allah mengazabnya, ia tidak akan melepaskannya lagi. Kemudian beliau membaca firman-Nya “Dan begitulah azab Rabb-mu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.”. ” [2]

Dan beliau juga mengingatkan,
اتَّقُوا الظُّلْمَ، فَإنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Takutlah terhadap perbuatan zholim, sebab kezholiman adalah kegelapan di atas kegelapan pada hari kiamat.” [3]

Bahkan Allah Jalla wa ‘Azza menyatakan dalam berbagai ayat akan bahaya perbuatan zholim,

“Orang-orang yang berbuat zholim tidak ada seorang penolongpun baginya.” (QS. Al-Baqarah : 270, Âli Imrân : 192, Al-Mâ`idah : 72)

“Sesungguhnya orang-orang yang zholim itu tidak akan mendapat keberuntungan.” (QS. Al-An’âm : 6, 135, Yûsuf : 23, Al-Qashash : 37)

“Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zholim.” (QS. Al-Baqarah : 258, Âli Imrân : 86, At-Taubah : 19, 109, Ash-Shoff : 7, Al-Jumu’ah : 5)

“Orang-orang yang zholim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa’at yang diterima syafa’atnya.” (QS. Ghôfir : 18)
Dan betapa meruginya orang yang berbuat kezholiman pada hari kiamat,
“Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada (Allah) Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezholiman.” (QS. Thôhâ : 111)

Tiada penyesalan yang bermanfaat dan tiada harta yang bisa menebus siksaan bagi pelaku kezholiman,
“Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zholim menggigit dua tangannya, seraya berkata, “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.” Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab (ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur`ân ketika Al-Qur`ân itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.” (QS. Al-Furqân : 27-29)

“Dan sekiranya orang-orang yang zholim mempunyai apa yang ada di bumi semuanya dan (ada pula) sebanyak itu besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan itu dari siksa yang buruk pada hari kiamat. Dan jelaslah bagi mereka azab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan.” (QS. Az-Zumar : 47)
Dan perlu diketahui oleh seluruh kaum muslimin bahwa seluruh bentuk kezholiman, baik itu berupa kesyirikan, dosa dan maksiat yang merupakan kezholiman pada diri sendiri, atau dosa yang kaitannya antara sesama makhluk, seluruh bentuk kezholiman tersebut adalah termasuk hal yang mengancam sebuah bangsa maupun negara. Allah telah mengingatkan hal tersebut dalam beberapa ayat,

“Dan (penduduk) negeri itu telah Kami binasakan ketika mereka berbuat zholim, dan telah Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka.” (QS. Al-Kahfi : 59)
“Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang zholim yang telah Kami binasakan, dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain (sebagai penggantinya).” (QS. Al-Anbiyâ` : 11)

“Dan tidak adalah Rabbmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezholiman.” (QS. Al-Qashash : 59)

“Berapa banyak kota yang Kami telah membinasakannya, yang penduduknya dalam keadaan zalim, maka (tembok-tembok) kota itu roboh menutupi atap-atapnya dan (berapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan serta istana yang tinggi.” (QS. Al-Hajj : 45)
Dan haram hukumnya untuk membela dan melindungi orang-orang yang berbuat kezholiman,
“Dan janganlah kalian cenderung kepada orang-orang yang zholim sehingga menyebabkan kalian disentuh api neraka.” (QS. Hûd : 113)

Adapun perbuatan khianat, ia adalah hal yang tercela dalam seluruh syari’at. Syari’at kita telah menjelaskan haram berbuat khianat dalam segala perkara, baik itu khianat terhadap sesama muslim ataupun khianat terhadap orang kafir yang terkait mu’amalat dengannya.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kalian mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepada kalian, sedang kalian mengetahui.” (QS. Al-Anfâl : 27)
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.” (QS. Al-Anfâl : 58)
“Dan bahwasanya Allah tidak meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat.” (QS. Yûsuf : 52)

“Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat.” (QS. Al-Hajj : 38)
Dan Rasulullâh shollallâhu ‘alaihi wa ‘alâ âlihi wa sallam bersabda,
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ
“Tanda kemunafikan ada tiga; apabila bercerita ia dusta, apabila berjanji ia tidak menepatinya dan apabila diberi amanah ia berkhianat.” [4]

Dan Allah melarang untuk membela dan melindungi orang-orang yang berbuat khianat,
“Dan janganlah kamu menjadi pembela orang-orang yang khianat.” (QS. An-Nisâ` : 105)
“Dan janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa.” (QS. An-Nisâ` : 107)

Dan akhlak mulia yang diperintah dalam syari’at Islam adalah menepati janji.
“(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (QS. Âli Imrân : 76)

“Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Isrô : 34)
“Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah (yang dipikulnya) dan janjinya.” (QS. Al-Mukminûn : 8, Al-Ma’ârij : 3)

Dan perbuatan melanggar janji (ghodar) adalah dosa yang sangat besar dalam syari’at. Rasulullâh shollallâhu ‘alaihi wa ‘alâ âlihi wa sallam bersabda,
أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا وَمَنْ كَانَتْ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا ائْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ
“Empat perkara, siapa yang terdapat padanya empat perkara ini, maka ia adalah munafik murni, dan siapa yang terdapat padanya salah satu darinya, maka padanya ada satu ciri kemunafikan; apabila diberi amanah ia berkhianat, apabila bercerita ia berdusta, apabila membuat janji ia ghodar dan apabila berdebat ia curang.” [5]

Dan dalam hadits lain,
يُرْفَعُ لِكُلِّ غَادِرٍ لِوَاءٌ يَوْمَ القِيَامَةِ يُقَالُ هَذِهِ غَدْرَةُ فُلاَنٍ
“Diangkat bagi setiap orang yang ghodar bendera pada hari kiamat, dikatakan : “Inilah ghodarnya si fulan”. [6]

Demikianlah para pembaca sekalian, kami tekankan prinsip haramnya perbuatan zholim, khianat dan melanggar janji ini, karena prinsip ini termasuk hal yang banyak dilalaikan oleh sebagian orang di masa ini. Hendaknya prinsip Islam yang agung ini senantiasa terpatri dalam sanubari setiap muslim, dan dalam pembahasan-pembahasan yang akan datang, akan nampak jelas besarnya pengaruh prinsip Islam yang mulia ini terhadap hukum-hukum syari’at dalam masalah jihad, dalam masalah berinteraksi terhadap sesama manusia -muslim maupun kafir- dan berbagai masalah lainnya. Wallâhu Ta’âlâ A’lam (http://jihadbukankenistaan.com/jalan-petunjuk/haramnya-perbuatan-zholim-khianat-dan-melanggar-janji.htm)