Senin, 31 Agustus 2009

RENUNGAN PENYELAM MUTIARA




Ceramah Hari Sabtu – 22 Ramadhan 1430 H – 12 September 2009
Di Masjid Al Jihad – Cilame Indah – KBB


Audzu……..
Bismillahi…
Assalamu’alaikum wr wb…
Alhamdulillahi robbil ‘aalaamin..

Amma ba’du :
Para Bapak dan Ibu, Hadirin Sidang Taraweh Masjid Al Jihad, Yang Dimulyakan Allah swt
Dengan segala kerendahan hati, dan keikhlasan mendalam, kita panjatkan puji dan syukur, kehadlirat Illahi Robi, dengan penuh kesadaran bahwa Allah telah membalas dosa2 yang telah banyak kita lakukan, dengan karunia nikmat yang jauh lebih banyak lagi
Shalawat dan salam, semoga dicurahkan Nya kepada Junjungan kita, Kekasih kita, Manusia paling mulia yang pernah ada di dunia ini, Nabi Besar, Nabi Terakhir, panutan orang2 yang beriman, yaitu : Muhammad saw, beserta Keluarganya Yang Mulia, para Sahabatnya Yang Agung, serta kita dan para pengikutnya sampai akhir zaman nanti…

1. Sidang Tarawih Masjid Al Jihad, yang berbahagia; Insya Allah ceramah ramadhan saya malam ini berjudul : “ PENYELAM MUTIARA”

Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an, Surat Al Hadiid (57) ayat 20 :
“ I’lamuu annamal hayaatud dunyaa – la ‘ibuw - wa lahwuw - wa ziinatuw - wa tafaakhurum bainakum – wa takaatsurun fil amwaali – wal aulaadi - ka matsali ghaitsin - a’jabal kuffaara – nabaatuhuu tsumma yahiiju – fataraahu mushfarran – tsumma yakuunu huthaamaw – wa fil aakhirati adzaabun syadiiduw – wa maghfirotum – minallaahi wa ridhwaanuw – wa mal hayaatud dunyaa – illa mataa’ul ghuruur “


“ Ketahuilah ..bahwa kehidupan dunia itu…hanyalah permainan..dan suatu yang melalaikan..perhiasan..dan bermegah-megahan antara kamu…serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak…seperti hujan yang tanaman-tanamannya… mengagumkan para petani…Kemudian tanaman itu menjadi kering…dan kamu lihat warnanya kuning …kemudian menjadi hancur…Dan kehidupan dunia ini…tidak lain…hanyalah kesenangan yang menipu.”

Perjalanan hidup manusia…tidak ubahnya bagaikan kisah…penyelam mutiara. Seorang penyelam mutiara…dalam melaksanakan tugasnya….selalu dibekali dengan tabung oksigin…yang terpasang dipunggungnya. Pada saat ia terjun menyelam…niatnya bulat ingin mencari tiram mutiara…sebanyak-banyaknya.

Tetapi…begitu ia berada dibawah permukaan laut…ia mulai lupa pada apa yang harus dicarinya…Kenapa ?...Ternyata pemandangan di dalam laut… sangat mempesona. ..Bunga karang yang melambai-lambai…seolah-olah memanggilnya ?...Ikan-ikan hias berwarna-warni..yang saling berkejaran dengan riangnya…membuatnya terpana? ..Ia pun lalu terlena…ikut bercanda ria…melupakan tugasnya semula …untuk mencari tiram mutiara yang berada jauh didasar laut


2. Sidang Tarawih yang berbahagia….

Hingga pada suatu saat…dia terkejut…manakala disadarinya…bahwa oksigin yang berada dipunggungnya… tinggal sedikit lagi ?...Timbullah rasa takutnya ?...Tidak terbayangkan olehnya…bagaimana kemarahan majikannya kelak…bila ia muncul kepermukaan…tanpa membawa tiram mutiara sebanyak yang diharapkan ? …Maka dengan tergopoh-gopoh…ia pun berusaha untuk mencari tiram mutiara yang ada disekitarnya…Namun sayang…kekuatan fisiknya sudah melemah…energinya sudah habis terkuras…bercanda ria dengan keindahan alam dibawah laut.

Akhirnya..isi tabung oksiginnya benar2 kosong…sehingga walaupun tiram mutiara yang diperolehnya sangat sedikit…ia mau tidak mau…harus muncul ke permukaan…Malangnya lagi…karena tergesa-gesa…dia tidak sempat mengikat kantongnya dengan baik…sehingga ketika tersenggol ikan2 yang berseliweran disekelilingnya….tiram mutiara yang sudah didapatnya dengan susah payah itu…sebagian tertumpah lagi keluar kantongnya.


Di permukaan…majikannya telah menunggu ?...Begitu dilihatnya… isi kantong si penyelam tidak berisi tiram mutiara…sebagaimana yang ia harapkan…maka tumpahlah caci makinya…dan saat itu juga si penyelam dipecatnya…tanpa pesangon sedikitpun ?...Tentu saja bisa kita bayangkan…bagaimana gundahnya perasaan si penyelam.

Dengan penuh rasa penyesalan…si penyelam berusaha meminta kesempatan ulang untuk menyelam kembali :” Tuan,.. ijinkanlah saya untuk menyelam kembali…pasti saya akan mencari tiram mutiara sebanyak-banyaknya ?”….Namun ..sang majikan dengan tegas menolaknya…” Percuma engkau ..aku beri kesempatan…ternyata engkau hanya pandai membuang-buang oksigen saja.”


3. Hadirin Kaum Muslimin dan Muslimat, yang dimulyakan Allah swt

Kisah Penyelam Mutiara diatas…mirip dengan perjalanan hidup kita manusia di dunia ini…Tabung oksigen adalah perlambang jatah umur kita manusia…Tiram Mutiara mengibaratkan pahala2 yang harus kita kumpulkan…Dan tiram mutiara yang tumpah mengibaratkan pahala2 kita yang hilang karena riya …Sedangkan keindahan yang ada di dalam lautan…melambangkan godaan2 kenikmatan duniawi…berupa harta…tahta…dan wanita

Marilah kita berintrospeksi…koreksi dan mawasdiri…sudah cukupkah pahala/ tiram mutiara yang kita perolah ?...Sehingga bila suatu saat kita harus muncul ke permukaan…harus menemui majikan kita…yaitu Allah swt…Allah ridha untuk menerima kita ?.

Apalagi Allah swt telah berfirman dalam Al Qur’an, Surat Al-Ankabuut (29) ayat 64 :
“ Wa maa – haadzihil hayaatud dunyaa – illaa lahwuw – wa la’ibuw wa innad daaral akhirata – la hiyal hayawaanu – lau kaanuu ya’lamuun.”




“ Tidaklah kehidupan dunia ini…melainkan senda gurau dan main2..sesungguhnya akhirat itulah..yang sebenar-benarnya kehidupan.”

Demikianlah isi ceramah ramadhan ini…semoga kisah diatas menjadi pencerahan bagi jiwa kita…dalam suasana bulan suci ramadhan yang penuh berkah dan maghfiroh ini…Mari kita berlomba-lomba mengumpulkan pahala/ tiram mutiara sebanyak-banyaknya…agar kita mendapat ridha Allah swt
Amin…….


Wabilahit taufiq wal hidayah
Wassalamu’alaikum Wr Wb


Haji Muhammad Uwen Suwendi

Tidak ada komentar: