Chairman & CEO Performance Institute, USA
Mantan Managing Director Principal Indonesia
Boston,Saturday, April 9,2009
(foto: beliau ke-3 dari sebelah kanan)
...... I first met HMU Suwendi in 1993 when I was assigned by my company, a major multinational financial services group, to their Indonesia project. My job was fairley simple, to lead the company’s efforts in entering the Indonesia and pension markets..
Having over 20 years of experience building such operation in theUnited States and having spent time in Asia while serving in the military, I though I was more than prepared for the assignment at hand..
But, as many foreigners discover during their first overseas posting,things are never as simple up-close as they appear from afar.However, into each person’s life come a special person. A person who is both a friend and a teacher, if you have the wisdom to listen….Pak Suwendi was such a person for me.
Pak Suwendi was the president of a small Indonesian insurance company that became my company’s local partner as we entered theIndonesia market. It is usual when a multinational company enters a country that they take control of the new entity and appoint some one from within their own company as president. After just a few minutes with Pak Suwendi, I was so taken by him that I recommended to my company that we go with two leaders for our new partnership with Pak Suwendi and I being equal. This was one of the best decision I’ve ever made in my now 17 years living and working in Asia
As with all foreigners coming into Indonesia at the time, I had beenWarned by all the “experts” not to trust anyone and be prepared for Many difficulties working in Indonesia as a foreigner. Yes, we hadour fair share of problems, but nothing that much different than what I had to deal with in the US. The major issues most companieshave to deal with when entering a new market, especially one as different from the US as Indonesia, involve culture and people.
Pak Suwendi is indeed and expert in both. With tremendous patience and understanding, he guided me not only through the issues we faced as a company entering a dramatically new market but also through the issues faced by a “first time” overseas assignee. For that I am forever grateful.
........ Today, Pak Suwendi remains an important eadvisor, but more important, he has become a close and trusted friend …(Russ M Miller, LLIF, Chairman & CEO, Performance Institute)
( Terjemahan kesan-kesan Mr Russ Marvin Miller )
Pada tahun 1993 saya pertama bertemu dengan HMU Suwendi, ketika saya ditunjuk oleh perusahaan saya, sebuah kelompok perusahaan pelayanan keuangan multinasional, kepada proyeknya di Indonesia. Tugas saya sangat sederhana, yaitu memimpin usaha2 perusahaan memasuki pasar asuransi dan pensiun di Indonesia
Dengan memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun operasional seperti itu di USA serta pernah pengalaman di Asia ketika tugas militer, saya pikir saya merasa lebih siap atas penunjukkan itu.Namun, sebagai mana banyak orang2 asing merasakan dalam tugas penempatan pertama mereka diluar negeri,segalanya tidak pernah semudah membalikkan telapak tangan. Namun, kedalam kehidupan setiap orang datang seseorang spesial. Seseorang yang selaku keduanya,sahabat dan guru, bila anda bijaksana untuk mau mendengar. Pak Suwendi itulah,( sahabat dan guru) , bagi saya.
Pak Suwendi adalah dirut dari perusahaan asuransi kecil di Indonesia, yang kemudian menjadi partner lokal perusahaan saya, ketika kami memasuki pasar Indonesia. Suatu kelaziman ketika sebuah perusahaan multinasional memasuki suatu negara, dimana mereka mengontrol perusahaan baru itu dan menunjuk seseorang dari dalam perusahaan itu sebagai dirut. Hanya dalam beberapa menit saja dengan Pak Suwendi, saya merasa terpikat olehnya, kemudian saya merekomendasikan kepada perusahaan saya(di USA), agar kami mulai dengan dua pimpinan untuk perusahaan patungan baru ini dimana Pak Suwendi dan saya sama (equal). Cara ini adalah salah satu keputusan terbaik, yang pernah saya lakukan, dalam kurun waktu 17 tahun hidup dan bekerja di Asia
Oleh semua orang2 asing yang datang ke Indonesia saat itu, saya diperingatkan oleh semua experts, jangan mempercayai siapapun dan selaku orang asing persiapkan diri untuk menghadapi kesulitan2 bekerja di Indonesia. Ya, kami menghadapi beberapa masalah, tapi tak jauh berbeda dengan apa yang kami hadapi di US sendiri.
Masalah2 utama yang dihadapi hampir semua perusahaan dalam memasuki suatu pasar yang baru, khususnya salah satu perbedaan di US dan Indonesia, adalah menyangkut budaya (culture) dan orang (people). Pak Suwendi adalah benar2 menguasai dalam keduanya (culture and people). Dengan sangat sabar dan penuh pengertian, dia membimbing saya, tidak hanya menghadapi masalah2, kami sebagai sebuah perusahaan baru, memasuki pasar yang baru secara dramatis, tetapi juga menghadapi pengalaman pertama ( first time) bertugas di luar negeri. Untuk itu saya bersyukur selamanya.
Sekarang, Pak Suwendi tetap sebagai penasihat penting, tapi lebih penting, karena dia telah menjadi sahabat dekat saya dan terpercaya.(Russ M Miller)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar