Rabu, 15 April 2009

AKAN ADA 11.308 ORANG CALEG YANG SAKIT JIWA?


AKAN ADA 11.308 ORANG CALEG YANG SAKIT JIWA?
Dari data yang kami himpun, pada Pemilu 2009 ini tercatat lebih dari 11.868 orang calon legislatif (caleg) yang tersebar di 38 partai politik; 77 daerah pemilihan (dapil) di 33 provinsi yang akan memperebutkan 560 kursi DPR.RI periode thn.2009-2014 mendatang.’Itu teorinya.
Jika jumlah caleg sekitar 11.868 orang, dan kursi ‘panas’ yang tersedia hanya 560 kursi (4.7%) maka ada lebih dari 11.308 orang caleg yang akan ‘masuk kotak’; yang tentu akan berimbas kepada berbagai sikap dan prilaku kemudian,. Mengingat banyak dari mereka yang memang sejak awal sudah benar-benar ‘berharap jadi legislatif.Semua cara dan upaya untuk mencapai itu pun dikerahkan; materi,waktu dsb..
Ironisnya para calon anggota dewan itu pun ada yang menempuh ‘jalur yang diharamkan oleh agama, yaitu menggunakan dan kerap menyambangi dukun, paranormal, tempat-tempat kramat, ataupun pemalsuan identitas;ktp/ijazah,dsb.

AKAN ADA 33,9 JUTA ORANG YANG TURUT STRESS?
Anggap saja target minimal suara seorang caleg dalam Dapil-nya (daerah pemilihan) minimal 15.000 suara, dan dipukul rata dari 11.308 orang caleg tersebut hanya mencapai @3.000 suara, maka akan ada sekitar 33,924 juta orang yang akan turut ‘stress’ karena jagonya ‘keok.

CALEG MISKIN, CALEG MINDER
Apalagi kepada caleg yang tingkat edukasi dan pendidikannya ‘minim, kita tidak su’udhon (buruk sangka) kepada para caleg yang berasal dari para ‘pengacara (pengangguran yang banyak acara).Kalaupun mereka lolos menuju kursi itu, apa yang dapat dilakukan saat ia bergaul di dewan yang memang mayoritas ‘high-class & edukatif, capable dalam hal ini?, pasti akan turut stress nantinya. Okelah, anggap saja mereka memang ‘jujur dan amanah’, namun siapa yang jamin?, banyak koruptor yang berasal dari caleg juga, yang saat kampanyenya berjanji akan ‘amanah dan tidak korup.Nyatanya, Al Amin, Hadi A.Jamal, dsb ..??!!


Memang kuran sopan pernyataan ini, namun bagaimana seorang legislatif dapat melakukan monitorong terhadap uang rakyat, jika saja kesehariannya mereka sulit untuk makan?, Juga, bagi mereka yang bertolak belakang atas hal diatas. Yang tingkat pendidikan dan dananya cukup baik, tentu harapan mereka pun demikian lebih tinggi dari yang ada. Apa dapat dijamin jika mereka tidak ‘lolos’ mencapai kursinya itu lantas mereka tidak ‘drop; stress, depresi dan penyakit jiwa lainnya?

Untuk hal ini psikolog kondang, H.Dadang Hawari mengomentari pada pers waktu lalu,al;
“… Khususnya para calon anggota legislatif (caleg) yang keluar dana banyak dan ambisius, sangat rawan mengalami stres apabila ternyata tidak lolos . Kondisi serupa bagi caleg yang tujuannya hanya untuk mencari materi. Persaingan keras tak hanya antar caleg antar parpol, tapi juga caleg dalam satu parpol. Ini lantaran aturannya menganut sistem suara terbanyak. Persaingan yang ketat ini membuat tingkat stres caleg cukup tinggi. Bahkan, bisa mengarah ke gangguan jiwa apabila gagal terpilih. Adanya harta yang sudah terkuras habis, bisa menimbulkan kekecewaan mendalam bagi batin sang caleg yang gagal..”, seiring dengan hal ini maka wajar jika kemudian rumah sakit di Solo, Semarang, RS Jiwa Grogrol Jakarta & RSMM Bogor pun telah berancang-ancang menambah kamar khusus untuk para caleg ‘stress. Insya allah bukan kita atau keluarga terdekat salah-satu orangnya,amin….(sumbangan by @rief p.suwendi)

Tidak ada komentar: