Rabu, 08 April 2009

RAHASIA TAKDIR


RAHASIA TAKDIR

Tidak akan terjadi bencana di permukaaan bumi ini,kecuali sudah ditentukan oleh Allah jauh sebelum alam diciptakan. Tidak akan terjadi musibah yang menimpamu, kecuali telah digariskan Allah sebelum dirimu diciptakan

Apa yang akan terjadi, sudah ditulis oleh Allah.Apa yang akan menimpamu, sudah diputuskan-Nya. Semua peristiwa yang akan terjadi, telah ditentukan-Nya. Segala ketentuan telah digariskan. Bencana tidak akan menimpamu, kecuali Allah yang menghendaki

Apa pun yang menimpa dirimu, bukanlah suatu pembalasan dari kesalahan yang pernah kau lakukan. Setiap bentuk kesalahan yang pernah kau perbuat, tidaklah akan menjadi penyebab musibah yang menimpamu. Tetapi semua itu sudah diputuskan sebelum dirimu diciptakan Allah.

Akidah dan keyakinan semacam ini hendaknya kau tanamkan kuat-kuat ke dalam hati nuranimu. Sehingga engkau menyadari bahwa bencana adalah sebagai suatu pemberian,cobaan adalah anugerah dan setiap peristiwa adalah hadiah dari-Nya.
Jika engkau senantiasa berprasangka baik kepada Allah, jiwamu menjadi tenang.
Rasulullah saw bersabda : “Apabila Allah menghendaki suatu kebahagiaan, maka dia akan diberi cobaan.”

Sekarang engkau telah memahami dan hatimu menjadi terbuka. Karenanya jangan cemas dan khawatir, engkau tidak akan tertimpa sakit,kematian anak,kerugian harta,kebakaran rumah,kecelakaan dll, selama Allah tidak menentukan-Nya
Mengapa harus cemas dan khawatir ? Nikmatilah hidup dengan apa adanya. Jika Allah telah memilih hak-Nya dan menentukan qadar-Nya, sesuatu yang kau cemas kan tidak akan terjadi

Hiburan bagi orang2 yang tertimpa musibah adalah sabar. Berusaha memahami takdir Allah, lalu ikhlas menerimanya. Kesabaran dan keikhlasan hanya tertuju kepada Allah Yang Maha Pemberi,Maha Kuasa, dan Maha Pengampun

Takdir adalah hak dan kehendak-Nya. Allah tidak akan ditanya tentang perbuatan nya terhadap manusia. Sedangkan manusia akan ditanya dan harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah diperbuatnya

Urat saraf tidak bisa tenang,keguncangan jiwa tidak bisa tenteram,dadamu tidak akan lapang dan kegelisahanmu tidak akan hilang, selama kamu tidak beriman terhadap qadha dan qodar-Nya. Setiap ketentuan Ilahi telah digariskan dan ditentu kan. Setiap langkahmu sudah diputuskan sebelum dirimu lahir

Jika menyadari bahwa takdir adalah sebuah keputusan Allah, mengapa kita harus gelisah ? Mengpa harus sedih ? Jangan biarkan dirimu kesal. Jangan pernah engkau berprasangka bahwa dirimu mampu menahan dinding agar tidak jatuh, menahan air agar tidak mengalir, menahan angina agar tidak berhembus atau menjaga kaca agar tidak pecah ? Ini tindakan dan sikap tidak benar, meskipun hal itu tidak kau inginkan. Apa yang telah ditentukan Allah tetap akan terjadi. Apa yang telah diputuskan-Nya tetap berlaku. Apa saja yang telah ditulis oleh Allah, tetap terlaksana. Bukankah Allah berfirman :” Maka barangsiapa ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa ingin (kafir), biarlah ia kafir.” (QS al-Kahfi 29 )

Jadilah hamba yang patuh dihadapan Allah. Tidak banyak menuntut dan mengeluh
Bersikaplah seperti mayat yang sepenuhnya pasrah. Lakukan hal itu, pasti jiwamu menjadi tenang. Kecemasan,kekhawatiran dan kegelisahan menjadi lenyap.
Berpasrahlah kepada taqdir-Nya, sebelum engkau dilanda kemurkaan, kebinasaan dan jeritan penyesalan di Yaumal Kiamat. Engkau harus mengakui dengan baik terhadap keputusan Allah sebvelum dirimu tenggelam dalam penyesalan

Tenangkanlah jiwamu jika melakukan ikhtiar. Engkau boleh mencurahkan segala tenaga dan pikiran untuk meraih kebahagiaan hidup. Namun jika kemudian engkau tidak mendapatkan harapanmu, maka janganlah kecewa. Kekecewaan merupakan sebuah protes kepada Allah. Sedangkan hamba yang protes berarti telah melawan terhadap qadha dan qodar- Nya

Disalin dari buku berjudul : Menjadi Manusia MA’RIFAT DAN BERJIWA BESAR”
Dari Kitab: Al Insanun’Arifun Indahu Ruuhul Adhim – I MAM AL GHAZALI
Oleh : H Muhammad Uwen Suwendi
Untuk : Anak2ku – Menantu2ku- Cucu2ku – Keluarga dan Kerabatku
Disalin Pada awal Tahun Baru Islam 1 Muharram 1430 H – 1 Januari 2009
Illustrasi : Situ gintug, tsunami, -repro by @rief

Tidak ada komentar: